0821-5738-9284 info@letsgoborneo.id

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
0821-5738-9284 info@letsgoborneo.id

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Kisah Babinsa di Pulau Derawan, Menjaga Telur Penyu Hingga Jadi Tukik

Liputan6.com, Berau – Angin laut bertiup kencang menyapa Pulau Derawan yang terletak di gugusan Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Suara gesekan daun kelapa yang tertiup angin terdengar merdu menjadi ciri khas kepulauan di nusantara.
Sertu Wisandy Yuliastriono Suwardi melirik jam tangannya. Babinsa di Pulau Derawan itu sadar malam telah mendekati puncaknya.
Dia lalu mengencangkan kancing jaketnya dan meraih senter. Bersama seorang warga setempat, Wisandy berpatroli berkeliling Pulau Derawan.
Meski angin laut yang dingin menembus jaketnya, dia harus tetap patroli. Bukan karena menjaga keamanan atau kedaulatan negara, namun ada tugas yang juga tak kalah penting yang harus dilakukannya.

“Saya harus mengecek penyu-penyu yang bertelur di pulau ini,” seru Wisandy sembari mulai melangkah.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan di pulau ini. Tingkat kejahatan rendah. Apalagi kekhawatiran soal kedaulatan NKRI.
Pulau seluas 44 hektar tersebut termasuk kecil. Tak perlu waktu lama untuk mengelilinginya dengan berjalan kaki.

Namun Pulau Derawan adalah tempat bertelurnya penyu. Rumah bagi ribuan tukik untuk kemudian kembali ke laut.
Untuk menjaga agar tidak terjadi perburuan telur penyu, setiap malam Wisandy berkeliling pulau memastikan Pulau Derawan bebas dari pencurian telur penyu. Ia mengecek setiap titik yang menjadi tempat penyu bertelur.

“Ini sudah kewajiban. Penyu satwa yang dilindungi. Saya juga mencintai penyu tersebut. Kalau bukan diri sendiri, siapa lagi yang akan menjaga penyu tersebut,” ujar Sandy.

Dia mengaku kecintaannya terhadap alam dan lingkungan teramat tinggi. Maka meski sebagai Babinsa yang bertugas di pulau kecil itu, hatinya terpanggil untuk terus menjaga telur penyu dari penjarah di Pulau Derawan.

Pak Babin, demikian sapaan warga setempat, juga terus mengedukasi warga soal hewan yang dilindungi itu. Warga pun paham, jika pada malam hari, Pak Babin pasti akan berkeliling pulau untuk mengecek penyu-penyu yang bertelur di pasir pantai.

Wisandy mengaku tidak segan-segan menangkap jika mengetahui ada yang berusaha mencuri telur penyu tersebut. Ia beranggapan, ini merupakan tugas menjaga dan melestarikan salah satu makhluk Tuhan.

“Kalau telur penyu terus menerus dicuri, bakal punah. Anak cucu kita nanti tidak tahu apa itu penyu,” jelasnya.

Leave a Reply